Sabtu, 28 Maret 2009

Air Mata Situ Gintung dan Keagungan Tuhan

Tempat wisata yang rindang dan sejuk tiba-tiba berubah menjadi luapan air mata yang mencekam. Siapa yang harus disalahkan atas tragedy ini? Di media kita lihat pasca tragedy ini dua kepala daerah Jakarta dan Tangerang saling melimpahkan tanggung jawab dan menuding satu dengan yang lainnya. Suasana yang membingungkan tatkalah bencana nanum pemerintah saling rebut.

Di pagi butah, disaat orang lelap tertidur dan sebagian lagi bersiap untuk bekerja mendadak air tumpah dari tempatnya. Wajah Ciputat mendadak menjadi pucat dan mengerihkan. Berbondong-bondong orang berlarian menyelamatkan dirinya sendiri, anak-anak, dan keluarganya. Mereka berkejaran dengan deburan air yang begitu kencang. Sebagian selamat dengan muka yang kusut dan puluhan tenggelam dalam luapan gelombang air. Ibu-ibu dan anak-anak tenggelam dalam Lumpur karena tak kuasa melawan dan beberapa waktu kemudian ditemukan sudah tak bernyawa

Tragedy jebolnya bendungan situ gintung bak sunami kecil di selatan Jakarta. Reruntuhan rumah dan fasilitas umum menjadi pemandangan yang mengerihkan. Namun dalam tragedy ini ada sesuatu yang menajubkan, yaitu terdapat bangunan masjid yang kokoh di antara bongkahan rumah. Dengan warna dan bangunan yang masih utuh masjid itu berlenggang seakan mengingatkan manusia untuk mengingat sang Penciptanya. Keagungan hanya milik Allah dan kesalahan untuk umatnya, bertaubatlah sebelum ajal menjemput.

Kami merasa berduka dan berdoa semoga arwa korban diterima di sisi Allah dan di beri kesabaran bagi yang selamat. Rezeki akan datang lagi untuk kalian yang kena musibah.

apa yang kalian rasakan ketika mendengar duka dari situ gintung?dan apa yang akan kalian lakukan?

0 komentar:

Anda Klik; anda mendapat rupiah

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP